Kenapa “Komunitas Kawin Campur” tapi terima anggota yang bukan pelaku ‘Kawin Campur’? (last Update 10.03.2014)

Berikut ini beberapa pointers terkait topik dan spirit lahirnya KKC:

1. Pendapat miring, diskriminatif, bahkan ngga jarang bagi sebagian pelaku kapur terasa seperti ‘ngga pake perasaan!’’ di masyarakat Indonesia bahkan kadang dari keluarga  sendiri. Tudingan perempuan nakal, banyak duit, pelit, doyan seks, pindah agama cuma buat kawin, dsb...Kalau ngga pernah mengalami itu semua bersyukurlah, tapi kalau pernah ya dengan berbagi dalam grup2 jadi tahu kita ngga sendirian :)

2. Organisasi formal maupun non formal tentang kawin campur ada banyak sekali dengan keanggotaan rata-rata eksklusif. Jika karena alasan tertentu kita pingin ngumpul di organisasi yg anggotanya hanya pelaku kapur, maka KKC bukan opsi terbaik. Perkumpulan yg jenis keanggotaannya eksklusif (please note 'eksklusif’ ngga harus berkonotasi negatif) punya KEKUATAN dan KELEMAHAN sendiri, MAKSUD dan TUJUAN sendiri, begitu juga dengan perkumpulan yang terbuka.
KKC sejak dibuat memilih untuk SEMI INKLUSIF karena poin 1 & 2 diatas. Lebih jelasnya, berbagai anggapan yang kurang fair terhadap pelaku kapur itu lebih banyak karena ada ketimpangan informasi ttg para pelaku kapur dan dunia/kehidupan keluarga campuran dalam masyarakat. Tak kenal maka tak sayang.

Dari situlah rasanya perlu ada satu wadah dimana PELAKU KAPUR dan NON-KAPUR NONGKRONG BARENG. Yang pelaku kapur bs ngeluarin uneg2, persoalan dan tantangan seputar kehidupan ber-kapur secara positif...Yang non-kapur bisa dapat gambaran lebih baik tentang wajah utuh dan dunia kapur.

HARAPANNYA, dari situ saudara2 kita yang ngga tadinya ngga ngerti jadi paham, yg tadinya miring dan ngga fair ke pelaku kapur jadi lebih positif dan suportif. Harapannya lagi, pengetahuan itu menular ke saudara2 kita yg lain, sehingga masyarakat bisa lebih dewasa lagi melihat fenomena perkawinan. Itu harapannya lho...gimanapun hasilnya saya percaya ngga ngilangin usaha dan niat baik, no? 

3. Keterbukan kita tentu tetap memakai batasan tertentu demi ketertiban dan kedamaian grup.
Screening diperlukan demi mencegah maraknya cowok/cewek ABG yg nganggap bisa nyari tante girang ato partner seks disini (anda boleh ketawa ato jengah dengernya tp admin saat ronda tau cukup sering dapat request dari cowok/cewek yg isi page-nya seputar paha dada perempuan, dan isi ‘likes’ nya seputar seks dengan kata2 jorok!). Yang udah masuk krn keliatan ‘anak manis’ tapi lalu buat onar di wall toh masih bisa dikeluarkan.

4. Non-pelaku kapur WNI, laki-perempuan, single-janda-duda, sepanjang punya dan nyatakan niat baik untuk memahami kehidupan/dunia kapur dengan positif, kami buka pintu. Terpenting, mampu berlaku baik juga selama berinteraksi dlm grup.